Sebuah catatan dalam reuni Legenda’92 pertama. Ledok Sambi, Pakem Yogyakarta 19-20 Desember 2009.
Siapa sih yang butuh reuni?.. ini adalah kalimat tanya yang selalu muncul dalam benak saya ketika menemui hambatan dalam mengkordinasi teman – teman. Sudah 17 tahun lamanya sejak kami sama- sama menjadi mahasiswa baru di kelas lukis angkatan 1992, di ISI Yogyakarta. Posisi masing-masing sudah berubah, baik berubah secara geografis maupun berubah secara profesi. Dari jumlah anggota kelas yang tercatat tidak semuanya berprofesi sebagai seniman. Ada yang jadi pengajar, pengusaha, desainer, dan sebagainya.
Kalau masih menjadi seniman dan tinggal dijogja adalah perkara gampang. Karena disetiap pembukaan pameran kami masih sering bertemu dan bertegur sapa, meskipun kita tahu diJogja banyak kubu dan kelompok. Tetapi ini bukan masalah besar masih dalam radius yang bisa dijangkau. Kemudian yang menjadi susah adalah mengkordinasi teman- teman yang ada diluar Jogja. Telepon atau telepon genggam akhirnya menjadi sarana yang paling sempurna untuk menjawab ini. Tinggal ketok tular… semua nomor teman- teman sekelas bisa segera dikumpulkan, dan dicatat.
Waktu… ya, ini juga menjadi pertimbangan yang cukup penting, kita tahu diusia yang sekarang kita tidak menjadi mahasiswa lagi, sudah bekerja dan berkeluarga. Mobilitas kita sedikit menjadi terbatas dan butuh waktu khusus untuk meluangkan diri. Pekerjaan dan keluarga tetap menjadi prioritas untuk sebagai pertimbangan. Menjawab ini semua kenapa kami memilih bentuk family gathering sebagai format reuninya, tidak secara langsung kemudian menjadi sebuah acara pameran seni. Format ini menjadi jalan tengah dengan kebutuhan reuni yang ada. Anggota keluarga bisa ikut, dapat sebagai media untuk berlibur juga.
Niat untuk bertemu.. aah ini soal yang paling susah diantara yang diatas tadi, seberapa butuh dari masing- masing kami ini punya keinginan untuk bertemu. Kita sudah sama- sama tahu seberapa besar kesibukan kita masing- masing. Entah ini dapat berupa romantisme atau yang lain. Dari jumlah yang tercatat dan kemudian yang dapat hadir dalam reuni kemarin, sebenarnya sudah masuk kuota untuk sebuah forum. Hanya beberapa teman yang tidak bisa hadir kerena sesuatu yang tidak dapat ditinggalkan. Bagi saya pribadi ini cukup disayangkan sebenarnya. Bukan apa- apa.. satu hal yang cukup membuat saya optimis, mungkin di reuni atau acara gathering yang selanjutnya, pasti akan full team.. adalah, kita tidak hidup sendirian didunia ini, kalau awalanya kita seperti tulang yang menyatu dan kemudian berpisah, suatu saat akan pasti kembali berkumpul dan menyatu lagi. (ptw).
Jumat, 25 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar